Setelah sekian lama vakum dari blantika musik Indonesia, akhirnya pada
tanggal 30 April 2000, Dewa tampil secara
perdana dengan formasi baru: Ahmad Dhani (keyboard), Andra Junaidi (gitar), Once
Mekel (vokalis) dan Tyo Nugros (drumer).[23] Kali ini Dewa 19
hadir dengan nama "Dewa" saja, tanpa embel-embel "19".
Pada tahun 2000, Dewa merilis album kelimanya bertajuk Bintang
Lima. Awalnya banyak yang pesimis dengan formasi Dewa saat itu. Namun
ternyata, album Bintang Lima justru meledak di pasaran, bahkan menjadi
album tersukses sepanjang karier Dewa.[24] Dari 11 materi lagu
di album tersebut, 6 di antaranya manjadi lagu favorit anak-anak muda di
seantero tanah air. "Roman Picisan", "Dua Sejoli",
"Risalah hati", "Separuh Nafas", "Cemburu" dan
"Lagu Cinta" adalah lagu-lagu yang banyak direquest di radio-radio
terkemuka di Indonesia.[24] Dewa mengadakan tur
di 36 kota untuk mempromosikan album ini sekaligus memperkenalkan formasi baru
mereka.[25] Melalui album ini,
Dewa menyabet tiga penghargaan AMI
Awards 2000, yaitu
"Penyanyi/Group Terbaik", "Lagu Terbaik" ("Roman
Picisan") dan "Album Terbaik".[26] Bintang Lima
sukses terjual lebih dari 1,7 juta keping dan merupakan salah satu album terlaris di Indonesia.[2] Total penjualan
album ini (asli dan bajakan) diperkirakan mencapai 9 juta keping.[9] Majalah Rolling
Stone menempatkan album ini di posisi 96 dalam daftar "150 Album
Indonesia Terbaik".[27]
Erwin Prasetya yang telah sembuh total dari narkoba
kembali bergabung dengan Dewa. Album keenam Cintailah
Cinta dirilis pada tanggal 5 April 2002.[28] Album ini awalnya
akan diberi judul Indera Ke-Enam, namun hanya karena pertimbangan pasar,
pihak label menggantinya menjadi Cintailah Cinta.[29][28] Album ini pun kembali
mendulang sukses album Bintang Lima. Sebelum resmi dirilis di pasaran
album ini bahkan telah laris sebanyak 200.000 keping.[30] Total penjualan
album ini telah mencapai lebih 1,04 juta keping.[2] Pada ajang AMI
Awards 2002, Dewa berhasil membawa tiga penghargaan untuk kategori
"Duo/Grup Pop Terbaik", "Lagu Terbaik" ("Arjuna")
serta "Sampul Album Terbaik.[8]
Di tengah kesuksesan yang diraihnya, Dewa tersandung masalah pelanggaran hak cipta. Lagu berjudul
"Arjuna Mencari Cinta" digugat oleh Yudhistira ANM Massardi, selaku
penulis novel dengan judul yang sama.[6] Dewa dianggap
menciplak judul novel "Arjuna Mencari Cinta" tanpa konfirmasi dengan
si penulis. Meskipun awalnya sempat bersikukuh tidak bersalah, Dewa akhirnya
bersedia berdamai dengan mengganti judul lagunya menjadi "Arjuna".
Pada tahun yang sama, Dewa merekam lagu berjudul "Juara Sejati"
untuk menjadi theme song resmi Piala
Dunia 2002 di Indonesia, yang disiarkan oleh RCTI.[31] Meskipun awalnya
bukan untuk tujuan komersil, lagu ini kemudian dirilis dalam kompilasi bertajuk
NU Rock.[32]
Pada
tanggal 1 Juli 2002, Erwin Prasetya kembali dikeluarkan dari Dewa oleh pihak
manajemen untuk selama-lamanya.[33][34] Ia kemudian
digantikan oleh Yuke Sampurna, yang merupakan
mantan basist The Groove
Tidak ada komentar:
Posting Komentar